Bila ada yang mengatakan di khitan / sunat atau tidak dikhitan sama saja, itu salah besar. Karena sesungguhnya sudah
terbukti bahwa khitan itu adalah satu proses medis mensucikan alat reproduksi
seorang muslim dan muslimah dalam rangka beribadah kepada Allah.
Menurut ahli kesehatan, khitan
memiliki manfaat bagi kesehatan karena membuang anggota tubuh yang menjadi
tempat persembunyian kotoran. Beberapa penelitian medis mengungkapkan bahwa
penderita penyakit kelamin lebih banyak berasal dari kalangan yang tidak di khitan.
Proses ini dapat menghindari timbulnya berbagai penyakit, di antaranya adalah
fimosis, parafimosis, kandidiasis, serta tumor ganas pada penis.
Khitan disebut juga dengan
sirkumsisi yang berarti sayatan melingkar, yang dianalogikan pada pemotongan prepusium
yang melingkar terhadap batang penis. Jurnal kesehatan di Amerika menyebutkan
bahwa khitan atau sirkumsisi (circumcision) adalah tindakan memotong atau
menghilangkan sebagian ataupun seluruh kulit penutup depan dari penis.
Menurut penelitian, pria yang
dikhitan terbukti jarang tertular infeksi yang menular melalui hubungan seksual
dibandingkan mereka yang belum dikhitan. Penelitian dari Selandia Baru ini
mengungkapkan bahwa pria yang tidak dikhitan memiliki risiko 2,66 kali
terserang infeksi yang menular melalui hubungan seksual dibandingkan dengan
pria yang tidak dikhitan.
Berdasarkan data WHO pada tahun 2007
menyebutkan, diperkirakan 30 persen pria di seluruh dunia telah di-khitan.
Khitan terbukti menurunkan risiko infeksi saluran kemih. Suatu pertemuan
internasional diadakan di Swiss yang memutuskan dan merekomendasikan khitan
pada pria sebagai upaya pencegahan HIV/AIDS hingga sebesar 60 persen.
Indikasi khitan dibagi menjadi dua, yaitu indikasi
agama dan medis. Seringkali orangtua menginginkan anaknya dikhitan untuk
menjalankan syariat agama. Khitan juga direkomendasikan kepada orang yang
mengalami infeksi berulang pada penis yang diakibatkan oleh penumpukan kotoran,
atau disebut dengan smegma.
Beberapa indikasi medis untuk khitan
yang paling umum adalah fimosis dan parafimosis. Fimosis adalah suatu keadaan
ketika prepusium, atau kulit kulup penis, tidak dapat ditarik ke belakang.
Keadaan ini biasanya tidak terasa nyeri namun dapat mengakibatkan sumbatan
keluarnya urin dengan penggelembungan prepusium dan dapat mengakibatkan
peradangan yang kronis.
Sedangkan parafimosis adalah suatu
keadaan ketika prepusium tertarik dan tertinggal di belakang kepala penis.
Prepusium ini akan menjepit dan menyebabkan pembengkakan pembuluh darah dan
terasa nyeri.
khitan, sunat, celana khitan, celana sunat, tersedia di purwokerto, banyumas.
Hubungi Kami Call /Wa +62 812-2994-9457
Alamat : Jl. Raya Gn. Tugel no.18 Rt.08 / Rw.07 Karangklesem
Purwokerto Selatan, Jawa Tengah Indonesia. 53144
khitan, sunat, celana khitan, celana sunat, tersedia di purwokerto, banyumas.
No comments:
Post a Comment